Pengalaman Pertama ke Luar Negeri
Pada suatu forum antara mahasiswa UIN Jakarta yang mempunyai pengalaman exchange dan Rektor UIN Jakarta (Pak Komaruddin Hidayat), Pak Rektor menayakan kepada mahasiswanya tentang bagaimana perasaan mereka saat pertama kali ke luar negeri.
Para mahasiswa semangat menjawab pertanyaan si rektor. Ada yang jawab senang, bahagia, bangga, terharu, dsb.
Saya pun coba mengingat bagaimana diri saya saat pertama kali ke luar negeri. Namun seingat saya, apa yang saya rasakan saat itu justru berbeda dengan yang lainnya, yaitu: rasa takut. Lah?
Takutnya ini bukan karena takut pesawatnya jatuh atau takut di curi atau takut hilang atau takut-takut semacam ini.
Walaupun awalnya, ada rasa takut tapi excited sih, karena waktu flight attendant-nya menyampaikan bahwa sesaat lagi akan segera mendarat di Doha, Qatar, pemandangan di jendela benar-benar coklat kering. Tidak seperti di Jakarta, Padang atau kota lain di Indonesia yang hijau dan banyak atap rumah.
Coklat kering itu adalah padang pasir. Sampai saya dan teman saya lirik-lirikan. Karena sebelum berangkat, kita udah googling, dan kota tujuan kita itu kayanya megah. Bukan sahara se sahara yang kita lihat haha.
Akhirnya kita mendarat dengan selamat di Doha, kalau tidak salah jam 10-an. Lalu, saatnya ke imigrasi, ambil barang dan menuju hotel.
Saat keluar pesawat, Bujug! Panasnya masyaallah.. Panas banget! Sampai-sampai, kaca mata saya berembun. Kalau saya jemur telor ayam, mateng deh tu telor.
Emang sih, waktu itu summer 2011 dan suhunya lebih dari 45oC an. Namun berkesan karena ini pertama kalinya ngerasain musim panas yang sepanas ini. Tapi percaya atau nggak, saya justru lebih sering kedinginan daripada kepanasan selama di Qatar. Dan ternyata google benar! Doha adalah kota yang megah..
Nah itu adalah perasaan takut yang bisa di atasin saat itu. Atau lebih tepatnya khawatir kali ya. Tapi bukan takut semacam ini yang saat itu benar-benar saya rasakan.
Jadi takut saya waktu itu adalah karena saya tidak percaya diri saat mengikuti program yang saya ikutin di Qatar itu. Ya, takut aja membuat kesalahan atau takut malu-maluin Indonesia (karena waktu itu saya ikut semi-conference yang mewakili Indonesia, nanti saya akan bikin postingan khusus tentang kegiatan ini).
Dan itu kejadian! Baru keluar dari airport, saya udah malu-maluin! Jadi dari airport ke hotel kita naik taksi. Kita berempat dan saya mau duduk didepan. Spontan saya membuka pintu depan, dan ternyata itu pintu supir haha. Saya lupa kalau nggak semua negara yang kemudinya berada di sebelah kanan seperti di Indonesia, ya, Qatar adalah salah satunya.
TAPI, again, malu-maluin yang saya maksud bukan begitu ya maksudnya. Terimakasih udah mampir ke blog ini.
Andri (Zainal Kari)
0 komentar: