Berburu Sunrise ke Barat Toba!

11:27 PM Andri 0 Comments

Destinasi yang wajib dan kudu dikunjungi jika bertandang ke tanah melayu deli ini adalah Danau Toba. Begitu kata semua orang, termasuk Eca yang telah meng-hosting saya selama kunjungan ke negeri batak itu. 

“Kalau tidak ke Danau Toba, maka belum ke Sumatera Utara (Sumut) namanya” kata Eca.



Jadilah Eca sudah merencanakan perjalanan itu jauh-jauh hari sebelum saya landing di Bandar udara regional terbaik ke-10 di Asia dari World Airport Awards yang digelar Skytrax 2015, Bandara Internasional Kuala Namu.

Awalnya, ide yang muncul adalah mengendarai sepeda motor. Namun tidak mendapatkan restu. Entah dari siapa. Karena perjalanan dari Medan ke Parapat / Danau Toba, memakan waktu kurang lebih enam jam. Menurut Eca jalanannya juga rawan kriminal dan rawan kecelakaan. BAH! Ini medan bung! Lawan anda di jalanan adalah supir medan. Tau sendiri gimana. Sehingga menggunakan sepeda motor bukanlah sebuah opsi.

Eca pun coba ajak teman-temannya, dan untungnya ada dua pasang sejoli yang bisa ikut ketika di ajak, Kak Yuni, Kak Bela, Bang Irvin dan Bang Dera yang juga ingin mengisi akhir pekan mereka kali ini dengan berlibur. Pastinya selain menambah teman dan pengalaman, keseruan perjalanan ini juga akan ikut-ikutan bertambah dengan semakin ramainya rombongan perjalanan ini.


Kami berangkat malam sabtu pukul dua belas, dengan titik kumpul di rumah Eca dekat-dekat bandara Polonia. Agak malam, agar mereka yang pulang kerja tidak tergesa-gesa untuk perjalanan itu.

Pukul empat pagi, kami sudah menyusuri jalan di tepian danau toba ditemani kelap-kelip cahaya lampunya. Namun sepanjang perjalanan, saya dan yang lainnya lebih banyak tidurnya, mengingat ini adalah jam istirahat. Berarti Bang Ando, supir asli medan yang meng-claim kemampuan membawa mobilnya sama kaya di film-film fast and furious itu, bawa mobilnya emang super ngebut. BAH!

Setengah lima pagi, kami sampai di Parapat, wilayah wisata di tepi danau toba. Sunyi, sepi, belum ada siapa-siapa. Tidak tahu mau mengapa. Tapi satu hal yang pasti, jam seperti ini ya idealnya melihat sunrise.

Namun sayang, posisi kami saat itu di sebelah timur, sehingga matahari akan terbit dari bukit yang berada di belakang kami, bukan dari bukit yang ada di seberang danau, tentunya pemandangan matahari terbitnya tidak disertai dengan panorama danau tobanya.

Tanpa berfikir panjang, Bang Ando langsung menyalakan mobil dan menancap perjalanan ke arah Simarjarunjung. Jalananya mulus dan sepi. Bang Ando malah menakut-nakuti kami dengan berbagai cerita begal yang sering terjadi di jalanan sepi itu. Mungkin biar kami semua tidak ngorok kali ya? Hehe


Apa daya, matahari sudah terbit sebelum kami sampai ke tempat yang oke buat menikmati matahari terbit. Kami berhenti di salah satu hotel tua di daerah Simarjarunjung, dan matahari tetap terbit dari belakang kami. Tapi tidak masalah, karena danau toba itu sendiri saja tanpa ada toping berupa sunrise aja sudah sangat indah. Sudah cukup untuk menyapu bersih semua beban fikiran yang ada. haha berlebihan.

Kami habiskan pagi itu di hotel yang sudah tidak berfungsi itu, lalu mencari sarapan di warung yang ada di pinggiran danau, lalu berangkat ke destinasi berikutnya.

Saya dan suasana sarapan pagi saat itu...

 
Mengawali pagi hari dengan secangkir kopi hitam sumut dan pemandangan indah Danau Toba, mau kemana lagi hendak di cari?

Selamat Berkelana!

0 komentar: