Kendaraan Umum di Jakarta

3:34 PM Andri 3 Comments


Tulisan ini saya buat untuk saudara-saudara saya dari sabang sampai merauke, yang belum pernah ke Jakarta. Bagi yang sudah pernah ke Jakarta atau tinggal disana juga boleh baca kok. Ini hanya gambaran mengenai kendaraan umum yang ada di Jakarta.
Ada banyak kendaraan umum di Jakarta. Mulai dari becak, ojek, bajaj, angkot, taksi, kereta, transjakarta, bis, dan sebagainya. Sebagai pendatang di jakarta, saya pun mencoba menaikinya satu persatu. Dan inilah kesan dan pesan saya setelah menaikinya.
# Ojek : naik ojek di Jakarta, sama saja dengan naik ojek dimana-mana. Bedanya hanya tukang ojek di jakarta jago banget bawa motornya. Keahlian utamanya adalah ngebut dan mudah nyelinap waktu macet.
# Bajaj : Naik kendaraan ini juga asyik lo. Tapi bising, sampai-sampai kalau mau ngomong sama teman, saya harus teriak-teriak. Asap bajaj luar biasa banyaknya. Benar-benar bikin sesak. Tapi naik bajaj seru lo. Berasa ada sesuatu yang baru aja. Apalagi rame-rame. (waktu itu saya bertiga dengan teman saya). Harganya juga nawar. Jadi kalau jago nawar, bisa dapet murah hihihi
# Taksi : Taksi di Jakarta banyak kastanya. Ada yang eksklusif (Silver Bird, mobilnya mercedes bens mewah, dan saya belum pernah naik), ada juga yang biasa-biasa saja (yang pake argo), dan hebatnya ada yang tarif bawah (harganya pake nego). Naik taksi juga seru, tapi lihat dulu taksinya apa. Buat saya taksi yang biasa-biasa saja itu yang ternyaman (biasanya saya lebih memilih blue bird). Kalau yang tarif bawah mengkhawatirkan hhaha. Saya pernah beberapa kali menaikinya, ada yang bau ketek dan banyak nyamuknya, ada yang nipu malah. (waktu itu saya mau ke bandara sukarno hatta untuk melepas kepergian teman-teman saya ke Egypt, karena angkutan ke bandara (baca: DAMRI) sudah tidak ada, jadi saya naik taksi bersama 4 orang teman saya. Saya tawar taksinya 100ribu sampai bandara. Sesampainya di bandara, setelah saya bayar 100ribu, sang supir malah minta 100ribu per-orang. Gile aja! 400ribu ke bandara dari Lebak Bulus hhaha, tapi karena saya ngotot, ya udah kami tinggalin aja dia dengan 100ribu, karena teman saya merasa kasihan, dia kasih si supir 20ribu). Ohya, saran buat rekan-rekan yang mau naik taksi, bagusnya kalau mau nail taksi, rekans harus tahu jalan. Biar nggak di bawa muter-muter sama taksinya dan argonya bengkak. Ok3

# Angkot : buat di jakarta angkotnya banyak. Kemana-mana ada angkotya. Tapi untuk ke kosan saya, tidak ada angkotnya. Tapi naik angkot disini jauh dekat, harganya beda. Jadi saya kadang juga bingung nentuin harga, karena takut kelebihan ngasihnya. Kalau kurang juga malu ditagihin. Cara biar nggak terjadi hal itu, biasanya saya nanya ke penumpang lain. baru bisa tahu berapa harga pas nya. hhaha
# Bis : Jenis bis disini banyak banget. Ada kopaja, quantas bima, metro mini, mayasari dan sebagainya. Tarifnya juga beda-beda. Yang paling mahal yang pernah saya naiki 7000. itu yang AC. Suka duka naik bisa sangat beragam. Saya paling ampun dan sangat kapok adalah naik Deborah (tujuan Depok) dan Quantas Bima 510 (tujuan kampung rambutan). Itu bener2 bikin sesak. Nggak nahan. Itu karena saya berdiri. Sebenarnya naik bis apapun, kalau berdiri saya tidak nahan. Kaya naik Bis AC 76 dari Ciputat ke Senen, saya harus berdiri dan disusun seperti sarden di atas bis. Meskipun ada AC, tetap saja saya tidak tahan. Maka tips dari saya kalau mau naik Bis adalah, naik dari terminal. Biar dapat tempat duduk. Kalau udah berdiri, ampun deh!
# Transjakarta : ini nih yang sangat terkenal di Jakarta maupun Indonesia (biasanya orang-orang bilang bukan Transjakarta, tapi Busway. Nggak tahu deh kenapa!) kayanya sih emang enak naik ini. bebas macet, ada AC, dan bisa kemana saja dengan 3.500. tapi ternyata nggak! Naik Transjakarta tidak seperti yang di bayangkan. Menunggu sesuatu yang harus kita tahan di awal-awal. Menunggu satu bus itu kadang lamaaaa banget! Belum lagi harus berdesak-desakan masuk kedalam bus. Terus macet lagi! Karena banyak kendaraan pribadi seperti motor dan mobil yang masuk ke dalam busway. Trus kalau anak muda (seperti saya) jangan harap bisa duduk nyaman? Kenapa? Karena harus ngalah kepada wanita dan yang tua-tua. Saya pernah naik transjakarta, yang harusnya bisa ditempuh dalam waktu 2 jam, malah menjadi 4 jam hhaha. Ampun deh! Tips dari saya kalau mau enak dan PW naik busway, kalau mau duduk jangan di kursi. Duduk di samping kiri depan di sebelah supir. Walaupun di lantai, nggak papa lah, dari pada di kursi tapi (kadang) harus kegusur hhaha.
# Kereta : naik kereta ternyata juga nggak seenak yang saya lihat di film shincan. Oh ya saya lupa, ini Indonesia. Kalau shincan kan di Jepang. Yang kendaraan umumnya (kereta) memang terkenal cepat disana. Kereta di Jabodetabek, banyak jenisnya. Ada yang ekonomi, ekonomi ac, bisnis, dan eksekutif. Trus ada kereta api dan ada kereta listrik. Kalau boleh memilih, naiklah kereta listrik. Harganya juga bermacam-macam. Kalau ekonomi di Jabodetabek, palingan Cuma 1.500, tapi kalo bisnis dan lainnya, itu sampai 8.000 bahkan belasan ribuan, untuk jabodetabek. Kalau mau naik yang ekonomi, bersiap-siaplah untuk menderita! Kenapa? Karena sangat rame dan sesak sekali! Tidak hanya itu, juga dipenuhi oleh pedagang-pedangang yang menjajalkan dagangannya. Dan itu tidak satu dua orang, tapi puluhan! Kalau mau yang enak, naik lah yang kelas atas, karena lebih nyaman. Kursinya empuk, dan tidak bising. Saya tidak tahu pasti apakah ada pedagang disana atau tidak, tapi waktu saya naik kelas eksekutif, saya tidak menemui ada pedagang. Isinya pun orang-orang berdasi. Sedangkan di ekonomi, semuanya ada disana. Dari yang berdasi, sampai yang bajunya compang camping hhehe
Udah semua kan? Oh ya! Ada yang belum. Becak dan Bemo! Tapi sayang, saya belum pernah naik dua kendaraan itu di Jakarta.
Memang sih Bagus! Banyak Pilihannya! Tapi, pilihannya itu tidak ada yang nyaman. Kalau ada pun, itu mahal sekali. Jadi harusnya kendaraan umum di Jakarta harus di buat lebih nyaman lagi. Masa taksi saja yang sudah bisa di bilang kendaraan orang menengah keatas, bisa tidak nyaman. Apa yang salah kalau begitu? Jadi kita ngapain dong? Apa yang bisa kita lakukan? Kalau dari saya, hanya ada satu jawaban! Menunggu. hhaha

3 comments:

  1. wuahahaa! keren ndri! analisa kenyamanan transportasi di Jakarta

    Btw, soal taksi, gile! parah banget itu. gw dari rawamangun ke bandara aja cuma 50ribu. Trus ada lho ndri taksi tarif bawah tapi tetep enak. Taksi Putra! itu nyaman, cepet, gak pake muter-muter lagi. Biasanya gw ngincer taksi itu. Kalo Taksi Express tarifnya semahal blue bird yang buakn tarif bawah. alamaaak

    Naik busway juga punya triknya ndri, biar gak lama, hahaa. Tapi mang kalo ada bisnya, mendingan anik bis, dan gak naik Transjakarta yang muter dan transit dulu, hehee

    ReplyDelete
  2. iya nih.. cuma amu share buat sodara2 gw yang blum dan penasaran gimana transportasi di Jakarta hhaha

    iya itu taksi terparah..

    kalo gw mending naik taksi ekspress.. servicenya oke sih...

    taksi putra? ntar gw coba deh hhaha

    thks utk comment and tips nya =)

    ReplyDelete
  3. Wah wah wah.. Kak andri emang wokee.. Mntep bgt tulisannya kak.. Ane aje wlau dlm slimut,anget and nguap2 mau tdur ttp truuuussss bacanya,nanggung kalau brenti,hehehe.. Sjak dlu diMAN ampe skrg msih axis didunia Jurnalistik and tlis mnulis.. Smangat kak.. Pngen jg neh pnya blog sndri,hehehe...

    I'm so pround of u..

    ReplyDelete