Pelaruga, Si Sungai Abadi

8:19 PM Andri 0 Comments

Pelaruga. Hmm.. Akhirnya saya menuliskan tentang tempat yang pasti akan saya kunjungi ketika saya melancong ke Sumatera Utara lagi. Serius. Bagi saya sehari disana tidak akan pernah cukup. Saya ingin berlama-lama disana.

Saya pergi ke sungai abadi ini sendirian, karena semua rekan saya bekerja. Pergi sendirian adalah keputusan terbaik yang saya ambil saat itu. Kalau tidak, saya tidak akan pernah mencelupkan badan saya ke tempat itu.

Jadi Pelaruga itu adalah tempat wisata berupa sungai. Ia juga sering  disebut dengan sungai abadi. Ekspektasi pertama kalau ingat sungai ya luas, air coklat karena sendimentasi, dalam, dan sebagainya. Namun sebenarnya si Pelaruga lebih cocok dengan kata kali sih. Karena dia ga luas. Airnya juga jernih. Dangkal juga. Dan sebagainya.

Posisinya nggak jauh dari kota Binjai. Saya naik motor dari kota Medan hanya memakan waktu sekitar satu setengah sampai dua jam untuk bisa sampai ke pos atau parkiran kendaraan.
Gambar 1. Tugu Kota Binjai (Abaikan Foto Haji Saleh Bangun)

Di tempat wisata Pelaruga juga harus pakai ranger. Biayanya juga 30 ribu per-orang yang di guidenya. Jadi harganya bukan harga per-rombongan. Berapa pun orangnya tetap di guide. Walaupun seorang diri seperti saya saat itu. Biaya ini sudah include dengan ongkos parkir, sewa perlengkapan keselamatan, dan jasa membawa barang bawaan kita selama di kali biar tidak basah. Ya worth it lah.

Biasa, untuk melihat tempat yang indah layaknya  Kawah Putih Tinggi Raja, saya harus trekking dulu sekitar 15-20 menit. Jalananya naik turun, tapi sudah setapak jadi jalannya bisa santai. Meski ngos-ngosan. Tanda kalau kamu sudah sampai ke Pelaruga, adalah waktu kamu mendengar suara derusan air. Yaiyalah. Haha.


Gambar 2. Spot Pertama, Hampir Dekat ke Hulu. Itu Lumayan Dalam Loh, Karena Jernih Malah Terlihat Dangkal


Gambar 3. Tuh kan Lumayan Dalam...

Jadi saya di bawa ke bagian yang hampir sampai ke Hulu sungai. Makanya airnya sangat bening dan jernih sekali. Konon airnya berasal dari sumber mata air. Ketika saya minum juga segar banget air nya. Malah jadi ketagihan minum jadinya hehe.

Setelah tampak puas bermain di spot ini, abang ranger pun ngajak saya menuju ke Air Terjun Teroh Teroh. Katanya sih ada sekitar satu kilometer dari tempat ini. Bagian ini lah yang menurut saya yang paling asik, karena sejauh satu kilometer itu kita akan BODY RAFTING!

Ya, badan besar saya ini dihanyut-hanyut manja-kan dengan aliran air Pelaruga. Beberapa tempat juga ada yang kita harus loncat. That was the best experience I have. Rasanya kaya lagi hanyut di sungai-sungaian waterboom di Bali. Tapi ini hutan beneran, dan airnya itu jernih banget. Di beberapa tempat, ada air yang keluar dari akar pohon dan dinding batu. Benar-benar pemandangan luar biasa banget.

Selama body rafting, barang bawaan kita dijaga oleh sang ranger. Abang-abang ranger udah nyiapin plastik biar nggak basah. Kamera dan HP saya waktu itu disimpan, makanya nggak ada dokumentasinya. Tapi positifnya, saya jadi benar-benar menikmati saat itu. Huhu

Gambar 4. Ini Waktu di Tengah Jalan Mau ke Teroh Teroh

Akhirnya sampai di Air Terjun Teroh Teroh. Air terjun yang airnya juga berasal dari hulu tadi. Tetap jernih dan "abadi" Tingginya sekitar tiga meter. Dan ditengah ada pohon tumbang yang bisa di naiki. Yakin deh, kalau sudah disini bakalan betah berlama-lama. Saya saja waktu di ajak pulang sama sang ranger malah nggak mau. Haha

Sekian dulu cerita di Pelaruga. Sedikit lagi jurnal saya ketika di Sumatera Utara akan rampung. Semoga bisa selesai ya.

Selamat Berkelana, Semoga Kita Bersua.
Andri Zainal Kari.

0 komentar: